-->

9 Senjata Tradisional Sumatera Utara

Sumatera Utara memiliki bermacam - macam senjata tradisional. Senjata tradisional Sumatera Utara ini dahulu berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri, namun saat ini fungsi tersebut berkembang menjadi senjata pusaka dan perlengkapan pada upacara adat dan acara kesenian tradisional Sumatera Utara lainnya.

Kali ini serba-tradisional akan membahas 9 senjata tradisional Sumatera Utara yang dikenal dan masih ada sampai sekarang.

Ke-9 Senjata tradisional Sumatera Utara tersebut adalah :

1. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Piso Gaja Dompak


Piso Gaja Dompak adalah senjata tradisional Sumatera Utara yang berbentuk pisau yang berfungsi untuk memotong dan menusuk. Senjata Tradisional Sumatera Utara tersebut dikenal Piso Gaja Dompak karena pada gagang pisau tersebut terdapat ukiran berbentuk gajah.

Piso Gaja Dompak dipercaya merupakan pusaka kerjaan Batak dimasa raja Sisingamangaraja I. Sebagai pusaka kerjaan, senjata tradisional Sumatera Utara ini tidak diperuntukan untuk membunuh, sebagai senjata pusaka Piso Gaja Dompak ini dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang akan memberikan kekuatan spiritual kepada pemegangnya.


2. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Tunggal Panaluan


Tongkat Tunggal Panaluan ini adalah tongkat sakti yang hanya dimiliki oleh raja batak. Dalam perkembanganya tongkat ini dipegang oleh Ketua adat dan dipergunakan pada saat adanya acara besar, seperti mambukka Huta, acara Horja bius dll. Saat ini tongkat pusaka raja batak ini disimpan di museum Gereja Katolik Kabupaten Samosir.
Tongkat Tunggal Panaluan oleh semua sub suku Batak diyakini memiliki kekuatan gaib untuk: meminta hujan, menahan hujan (manarang udan), menolak bala, Wabah, mengobati penyakit, mencari dan menangkap pencuri, membantu dalam peperangan dan lainnya.

3. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Hujur Siringis


Hujur siringis adalah senjata tradisional Sumatera Utara berupa tombak yang dipergunakan oleh masyarakat Batak dalam berperang. Hujur Siringis berbentuk tombak kayu yang ujugnya terbuat dari logam yang runcing.

4. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Piso Silima Sarung

Disebut Piso Silima Sarung karena  didalam 1 sarung  5 buah mata pisau. Di dalam pisau ini berisikan kehidupan manusia, dimana menurut orang batak manusia lahir kedunia ini mempunyai 4 roh, kelima badan (wujud). Maka dalam ilmu meditasi untuk mendekatkan diri kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa) harus lebih dulu menyatukan 4 roh, kelima badan.


5. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Piso Sitolu Sasarung

Piso Sitolu Sasarung adalah pisau yang memiliki 1 sarung didalamnya terdapat 3 buah mata pisau. Pisau ini melambangkan kehidupan orang batak yang menyatu 3 benua. Benua atas, benua bawah dan benua tonga, Juga melambangkan agar Debata Natolu, Batara Guru merupakan kebijakan, Batara Sori merupakan keimanan dan kebenaran Batara Bulan merupakan kekuatan tetap menyertai orang batak dalam kehidupan sehari-hari.

6. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Piso Karo

 Pisau Karo merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang dibuat sekitar Abad 19 dengan dimensi panjang sekitar 31-55 cm. Pegangan pisau ini terbuat dari kayu, rotan dan gading. Sarungnya ditutupi perak dan suasa.

 7. Senjata Tradisional Sumatera Utara - Piso Gading

Piso Gading berasal dari Toba dibuat sekitar abad ke-19, yang bahannya terbuat dari kayu, rotan, gading dan memiliki panjang keseluruhan sekitar 66 cm sedangkan panjang pisaunya sekitar 48 cm.

 8.Senjata Tradisional Sumatera Utara - Piso Sanalenggam

Piso Sanaleggam merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang memiliki Gagang pisau menggambarkan sosok pria yang matanya dihiasi dengan kepala tertunduk. Menggunakan motif yang melilit atau melingkar dileher. Dibawahnya cincin kuningan dibuat dari kawat yang digulung.



9. Senjata Tradisional Sumatera Utara -Piso Toba

Piso toba merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, besi, kuningan. Dibuat sekitar abad - 19.


Sumber artikel dan gambar :
http://de.wikipedia.org/wiki/Piso_Gading
budaya-indonesia.org
https://pungsin.wordpress.com
http://www.metmuseum.org

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2015 GURU PEMBELAJAR