-->

Engklek Permainan Tradisional Anak Indonesia

Pada tahun 1995-an, ketika itu penulis serba-tradisional masih duduk dibangku sekolah penulis masih mengetahui keberadaan permainan tradisional Engkle di kampung halaman penulis yang berada di Kabupaten Lampung Tengah. Tapi saat ini permainan ini sudah jarang bahkan penulis tidak pernah mendapati lagi anak-anak kampung yang bermain engkle. Masih adakah permainan tradisional engkle di Indonesia? semoga saja di daerah lain masih ada ya Sobat.

Nama Lain Permainan Tradisional Engkle


Engkle adalah nama permainan tradisional Indonesia yang dapat ditemui di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain Engkle, permainan ini juga dikenal dengan berbagai nama seperti : Sunda manda, éngklék, téklék, ingkling, sundamanda / sundah-mandah, jlong jling, lempeng, atau dampu.

Asal Usul Permainan Tradisional Engkle

Sampai dengan saat ini tidak ada sejarah yang pasti mengenai asal usul permainan tradisional engkle. Hanya diduga bahwa permainan ini berasal dari Belanda yang dibawa / dimainkan oleh anak-anak Belanda pada masa penjajahan dahulu. 

Permainan tradisional Engkle ini pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan nama "zondag-maandag" yang merupakan bahasa Belanda.

Setelah masa kemerdekaan, anak-anak pribumi yang pernah melakukan permainan ini sebelumnya terus mengenalkan permainan tradisional engkle kepada adik-adiknya generasi penerus Bangsa. Sehingga permainan engkle terus menyebar ke pelosok Nusantara. Dan pada masa dulu tidak ada anak kecil yang tidak mengenal permainan engkle atau Sunda Manda ini.

Permainan Tradisional Engkle
Engkle / Sunda Manda Sumber gambar : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dolanan_Englek.jpg

Cara Bermain Engkle / Sunda Manda 

Engkle  atau Sunda Manda  pada zaman dahulu hanya dimainkan oleh anak perempuan, tapi pada masa perkembangannya tidak sedikit pula anak laki laki yang memainkan permainan tradisional ini.

Permainan Engkle / Sunda manda dilakukan dilapangan terbuka seperti di halaman rumah. Permainan engkle dilakukan ditanah dengan sebelumnya telah digambar kotak-kotak persegi panjang dengan ukuran 30 cm - 60 cm. 

Pemain yang memainkan permainan ini bisa terdiri dari perorangan maupun grup. Para pemain masing - masing memiliki 1 pecahan genting yang disebut gacuk atau kreweng.

Urutan pemain dilakukan dengan cara diundi atau hom pim pah. Kemudian untuk melakukan permainan ini mula-mula pemain akan melemparkan gacuk ke kotak no urut 1. Lalu ia akan melompat ke kotak 2 dan seanjutnya dengan menggunakan sebelah kaki saja tanpa boleh menyentuh garis atau menurunkan kaki satunya sampai menyentuh tanah. Pemain yang telah melakukan engkle satu putaran tanpa melakukan kesalahan berhak untuk mendapatkan / memilih satu kotak yang akan dijadikan sebagai sawahnya. Dan apabila sudah menjadi sawah salah satu pemain, maka pemain lainnya tidak boleh menyentuh / menginjak kotak tersebut. Sebaliknya pemain pemilik kotak sawah tersebut boleh menginjak kotak tersebut dengan kedua kakinya. Pemain yang berhasil memiliki kotak terbanyak sebagai sawahnya dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan tradisional engkle ini.

Demikian Sobat serba-tradisional, sekilas mengenai permainan tradisional engkle. Semoga bermanfaat...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2015 GURU PEMBELAJAR